Jumat, 01 Maret 2013

SEMANTIK

KAJIAN MAKNA

Dr.T. Fatimah Djajasudarma. 1999.semantik 2. Bandung:PT. Refika Aditama.
Dalam bukunya akan membahas tentang ilmu pemahaman makna dan beserta kajian makna. Yang akan dibahas berikut ini:

1. Pendekatan Makna

    Wittgenstein adalah tokoh pendekatan makna secara operasional (pendekatan yang dapat menentukan tepatnya makna sebuah kata, di dalam kalimat) dalam bahasa.Seperti pada :
a. bapak itu lekas kembali
b. bapak itu cepat kembali
pada (a) lekas maknanya sama (sinonim) dengan cepat melalui subsitusi (penyulihan)

 Makna dapat pula ditinjau dari pendekatan analitik atau referensial, yakni pendekatan mencari esensi makna dengan cara menguraikannya atau unsur-unsur utama, pendekatan tersebut berbeda dengan pendekatan operasional, yang mempelajari kata dengan penggunaannya, menekankan bagaimana kata secara operasional (bandingkan dengan makna gramatikal). Dalam pendekatan analitik makna kata dapat dirinci, seperti pada kata gadis, secara analitik dapat dirinci sebagai berikut:

Gadis-- + bernyawa
             + manusia
             +dewasa
             + perempuan
             + berambut panjang

2. Aspek Makna

     Aspek makna menurut Palmer (1976) dapat di pertimbangkan dari fungsi, dan dapat di bedakan atas :

a. Sense ( pengertian)
    Aspek makna pengertian ini dapat dicapai apabila antara pembicara/ penulis dan kawan bicara bicara sama. Pengertian di sebut juga tema, yang melibatkan ide atau pesan yang dimaksud. Dalam berbicara dalam kehidupan sehari-hari kita mendengar seseorang bicara menggunakan kata-kata yang mengandung ide atau pesan yang dimaksud.

b. Feeling (perasaan )
    Aspek makna perasaan berhubungan dengan sikap pembicara dengan situasi pembicaraan, misal sedih, marah dan lain-lain.

c. Tone (nada)
    Aspek tone ini melibatkan pembicara untuk memilih kata-kata yang sesuai dengan keadaan kawan bicara dan pembicara sendiri.

d. Intention ( tujuan )
    Aspek makna tujuan ini melibatkan klasifikasi pernyataan yang bersifat:
       a. Deklaratif (bersifat pernyataan ringkas dan jelas)
       b. Persuasif (bersifat membujuk secara halus)
       c. Naratif (bersifat menguraikan atau menjelaskan)
       d. Politis ( bersifat politik)
       e. Pedagogis (pendidikan)

3. Jenis Makna

 Kita ketahui bahwa kata memiliki makna kognitif (denotatif :deskriptif), makna konotatif dan emotif. Kata konotatif didalam bahasa indonesia cenderung bermakna negatif, sedangkan makna emotif bermakna positif. contoh: saya membeli amplop di warung itu (bermakna kognitif) dan beri saja dia amplop, persoalannya akan beres bermakna konotatif atau emotif).

a. Makna sempit

Kata-kata luas bermakna luas di dalam Bahasa Indonesia disebut juga makna umum (generic) digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum. Gagasan atau ide yang umum bila dibubuhi rincian gagasan atau ide, maka maknanya akan menyempit. Misal pakaian dengan pakaian wanita.

b. Makna Luas

Makna luas adalah makna yang erkandung pada sebuah kata lebih luas dari diperkirakan

c. Makna Kognitif

Kognitif di sebut juga makna deskriptif atau denotatif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan antara konsep denga dunia kenyataan.

d. Makna Konotatif dan Emotif

Makna konotatif yang dibedakan dari makna emotif karena yag disebut pertama bersifat negatif kemudian bersifat positif..

e. Makna Referensial

Makna referensial adalah yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau referent (acuan), maka referensial disebut juga makna kognitif karena memiliki acuan.

f. Makna Konstruktif

    Makna konstruktif adalah makna yang terdapat didalam konstruksi. Misal makna milik dapat di ungkapkan melalui enklitik sebagai akhiran yang menunjukkan kepunyaan. misal itu buku saya.

g. Makna leksikal
 Makna leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda.

h. Makna Idesional

 Makna idesional adalah makna yang muncul sebagai akibat penggunaan kata yang berkonsep. Kata yang dapat dicari konsepnya atau ide yang terkandung di dalam satu kata-kata baik bentuk dasar maupun turunan.

i. Makna Proposisi

Makna preposisi adalah makna yang muncul bila membatasi pengertian tentang sesuatu.

j. Makna Pusat (inti ujaran)

 Makna pusat adalah makna yang dimiliki setiap kata yang menjadi inti ujaran. Setiap ujaran (klausa, kalimat, wacana) memiliki makna yang menjadi pusat (inti) pembicaraan.

k. Makna Piktorial

Makna piktorial adalah makna suatu kata yang berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca. Misalnya pada situasi kita bicara tentang sesuatu yang menjijikkan dan menimbulkan perasaan jijik bagi si pendengar, sehingga ia menghentikan kegiatan (aktifitas makan).

l. Makna Idiomatik

Makna idiomatik adalah makna leksikal terbentuk dari beberapa kata-kata yang disusun dengan kombinasi kata lain dapat pula menghasilkan makna yang berlainan. Misal, ia bekerja membanting tulang bertahun-tahun.

4. Tipe Makna

     Tipe makna adalah kajian makna berdasarkan tipenya. Tipe adalah pengelompokan sesuatu berdasarkan kesamaan objek kesamaan ciri atau sifat yang di miliki benda, hal, peristiwa atau aktivitas lainnya. Menurut Leech (1974) tipe makna terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Makna Konseptual
b. Makna Asosiatif
c. Makna tematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar