Jenis
Makna
1. Makna Gereflekter
Makna
gereflekter (Belanda gereflecteerde betekenis) muncul dalam hal makna
konseptual yang jamak, makna yang muncul akibat reaksi kita terhadap makna yang
lain (lihat Leech; I.1974:33-35). Makna gereflekter tidak saja muncul karena
sugesti emosional, tetapi juga yang berhubungan dengan kata atau ungkapan
tabu(kata-kata yang terlaramg disebut).
Contoh
makna gereflekter adalah orang yang biasa mencari hasil hutan tidak berani
mengatakan harimau, dan orang yang biasa mencari hasil laut tidak berani
menyebut nama-nama hewan di darat. Kata harimau bagi orang yang mencari nafkah
di hutan, dan kata ayam, kambing, sapi bagi orang yang bersumber penghidupannya
di laut, termasuk kata-kata yang tabu, kata-kata terlarang disebut. Kalau orang
yang mencari hasil hutan menyebut harimau, maka harimau akan betul-betul
berjumpa mereka (di Jawa), dan orang yang mencari hasil laut yang menyebut
kata-kata ayam, kambing, sapi akan berputar-putar saja di laut yang berati
tidak akan membuahkan hasil (Pateda;2002:103).
Contoh makna gereflekter oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
Jika kita mendengar bunyi elang, maka kita tidak bisa mengikuti bunyi elang tersebut (biasanya yang sering melakukan ini ialah anak-anak, apabila mendengar bunyi elang ini langsung mengikutinya), menurut orang tua makna ini ialah apabila kita mengikutinya maka telinga kita akan berkudis.
Contoh makna gereflekter oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
Jika kita mendengar bunyi elang, maka kita tidak bisa mengikuti bunyi elang tersebut (biasanya yang sering melakukan ini ialah anak-anak, apabila mendengar bunyi elang ini langsung mengikutinya), menurut orang tua makna ini ialah apabila kita mengikutinya maka telinga kita akan berkudis.
2.
Makna
Ideasional
Makna
idesional (ideational meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat
penggunaan leksem yang mempunyai konsep. Contoh dalam BI terdapat kata
demokrasi. Konsep makna kata demokrasi adalah persamaan hak dan kewajiban
seluruh rakyat, makna ideasionalnya, yakni ide yang terkandung di dalam kata
demokrasi itu sendiri. Idenya, yakni rakyat turut memerintah melalui
wakil-wakilnya; rakyat berhak memilihwakil-wakil yang akan memimpin mereka;
rakyat berhak mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi rakyat berkewajiban pula
untuk bersama-sama menanggung biaya pembangunan yang mereka harapkan (Pateda;
2002:105).
3. Makna Intensi
Makna
intesional(intentional meaning) adalah makna yang menekankan maksud pembicara
(Kridalaksana; 1982:103). Misalnya orang berkata /pencuri itu lari/. Makna yang
terkandung di dalam kelompok leksem ini adalah seseorang yang disebut pencuri,
dan pencuri itu lari. Jadi, yang dimaksud bukan bersembunyi atau ditembak,
tetapi lari. Yang lari adalah pencuri, bukan sapi. Selain itu yang termasuk
contoh makna intense adalah:
o
Saya minta roti
o
Saya mau menyimpan roti
Kalimat
di atas memperlihatkan maksud yang ada pada pembicara. Dengan adanya kata yang
lain yang mendampingi kata roti, bukan saja makna kata roti itu
terpengaruh, tetapi yang penting, yakni maksud pembicara yang berhubungan
dengan roti. Kalimat (1) Saya minta roti, pembicara bermaksud mendapatkan roti,
maksud pembicara pda kalimat ini berbeda dengan maksud pembicara pada kalimat
(2), (Pateda; 2002:105-106).
Contoh makna intensi oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
kami nak upah-upah, kalimat ini memperlihatkan maksud yang ada pada pembicaraan. dengan adanya kata lain yang mendampingi kata upah-upah, bukan saja makna itu terpengaruh, tetapi maksud pembicaraan yang berhubungan dengan kata upah-upah.
Contoh makna intensi oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
kami nak upah-upah, kalimat ini memperlihatkan maksud yang ada pada pembicaraan. dengan adanya kata lain yang mendampingi kata upah-upah, bukan saja makna itu terpengaruh, tetapi maksud pembicaraan yang berhubungan dengan kata upah-upah.
4
. Makna Gramatikal
Makna
gramatikal (grametical meaning, fuctional meaning, structural meaning, internal
meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah leksem di
dalam kalimat. Misalnya di dalam BI terdapat leksem /mata/ yang mengandung
makna leksikal berupa alat atau indera yang terdapat pada tubuh yang
berfungsi untuk melihat. Namun, setelah
leksem /mata/ tersebut kita tempatkan di dalam satuan kalimat, misalnya /hei
mana matamu/ maka di sini leksem /mata/ tidak menunjuk pada indera mata
(melihat) tetapi menunjuk pada cara bekerja, cara mengerjakan yang hasilnya
kotor, tidak baik (Pateda; 2002:104)
Contoh makna gramatikal oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
Dalam BI leksem /telinga/ berarti organ tubuh manusia yang berfungsi untuk mendengar. Namun, setelah leksem /telinga/ kita tempatkan dalam suatu kalimat, misalnya /kemanolah telingo kau ko/ maka leksem /telinga/ tidak menunjuk pada indera mendengar tetapi menunjuk pada cara mendengar.
Contoh makna gramatikal oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
Dalam BI leksem /telinga/ berarti organ tubuh manusia yang berfungsi untuk mendengar. Namun, setelah leksem /telinga/ kita tempatkan dalam suatu kalimat, misalnya /kemanolah telingo kau ko/ maka leksem /telinga/ tidak menunjuk pada indera mendengar tetapi menunjuk pada cara mendengar.
5. Makna Kiasan
Makna
kiasan (transfered meaning, figurative meaning) adalah pemakaian leksem dengan makna
yang tidak sebenarnya (Kridalaksana; 1982:103). Makna kiasan terdapat pula pada
pribahasa atau perumpamaan. Misalnya, / sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau
terlampaui/ yang bermakna sekali bekerja, dua tiga hal yang dapat di
selesaikan. Selain itu contoh lain dari makna kiasan adalah kalau ada orang
Gorontalo yang hendak meminang seorang gadis, digunakanlah leksem-leksem
seperti, burung, emas, bunga, intan, perak, untuk mengganti leksem /gadis/.
Dalam hubungan ini leksem-leksem /bunga,
burung, emas, intan, perak/ tidak digunakan dalam arti sebenarnya tetapi dalam
makna kiasan. Leksem /emas, intan/ dihubungkan dengan makna gadis tunangan
bangsawan atau pejabat, sedangkan leksem
/bunga, burung/ dihubungkan dengan makna gadis dari anak rakyat biasa (Pateda;2002:108).
Contoh
lain dari makna kiasan yaitu pada kata bintang, pada kata bintang yang bermakna
benda langit yang biasa di lihat pada malam hari. Tetapi pada kata bintang film
memiliki makna orang yang membintangi film atau sinetron.
Contoh makna kiasan oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
Orang dalam edah(melahirkan) harus berjalan seperti pengantin, maksudnya ialah orang yang masih dalam masa edah(melahirkan) ketika berjalan hendaknya pelan-pelan, seperti seorang pengantin berjalan.
Contoh makna kiasan oleh orang Melayu Bagan Siapiapi
Orang dalam edah(melahirkan) harus berjalan seperti pengantin, maksudnya ialah orang yang masih dalam masa edah(melahirkan) ketika berjalan hendaknya pelan-pelan, seperti seorang pengantin berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar